Metro–Tindak kekeras anak di Kota Metro mencuri perhatian publik, lantaran kejadian kekerasan anak yang dialami BM salah satu siswa Sekolah Dasar (SD) di Metro dilingkup sekolah, yang dilakukan oleh orang tua temanya sendiri AY (44). Jumat (31/03/2023).
Kejadian kekerasan yang dialami oleh BM dilingkup sekolah tidak samasekali membuat Dinas Pendidikan Kota Metro membuat sangsi tegas untuk Sekolah tersebut dan terkesan Dinas melindungi pihak yang salah.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan keluarga berencana (DP3APPKB) Kota Metro terkesan tidak mementingkan kejadian kekerasan anak, dan faktanya sosialisai terkait kekerasan anak yang dilakukan hanya sekedar sosialisasai saja.
Dijelaskan Kepala Dinas P3APPKB, Wahyuningsih untuk pendampingan sudah dilakukan, dari pihak LPAI, PPA polres dan UPTD PPA P3APPKB dan sementara untuk pihak korban tidak memerlukan pendapingan pisikolog. Bila nanti dibutuhkan kontak person Dinas ada silahkan dihubungi.
“Pendampingan sudah diberikan semua pihak yang membantu korban kekerasan. keadaanya anaknya baik dan sementara tidak memerlukan pendampingan pisikolog bila nantinya pihak keluarga meminta bisa langsung menghubungi kontak person dinas terkait ,” kata dia melalui via WhatsApp
Sementara itu ia berdalih kalau untuk sosialisasi terkait kekerasan anak sudah dilakukan bersama dengan narasumber Pihak Polres dan Kejari. Dan program sekolah ramah anak ada juga namun dikarenakan vidio tawuran di gaget membuat anak terpengaruh besar.
“Kalau sosialisaai terkait kekerasan sudah, dan kita juga ada program sekolah rama anak, namun pengaruh besar terhadap gaget dan peran orang tua dibutuhkan dalam melakukan pengawasan,” jelasnya
Sebelumya Saat dijumpai dikediamanya, BM menceritakan, penganiyaan tersebut terjadi dilingkungan sekolah pada Rabu (15/3) lalu sekitar pukul 10.05 WIB. Saat itu, dirinya keluar dari kelas dan hendak menuju perpustakaan.
Lalu, tiba-tiba pelaku AY (44) datang dari arah luar sekolah, menemui dirinya dan langsung memukuli bagian kepala, menendang bagian perut dan menyeretnya hingga dirinya tak sadarkan diri.
“Awalnya dia nanya kamu yang namanya BM yang buat anak saya mau dikeluarin dari sekolah. Setelah itu saya dipukul, ditendang dan diseret sama dia sampai lemas. Setelahnya saya tidak ingat apa-apa lagi,” kata dia, Selasa (21/3).
Sementara kasus kekerasan anak dibawah umur sudah di tanggani oleh pihak Polres Metro dan sudah dilakukan visum. ()