Bupati Lampung Timur M Dawam Rahardjo sambut kunjungan Badan Penyiapan Infrastruktur Indonesia (Infra Massive) Provinsi Lampung dan Forum Investasi (FOILA) Bank Indonesia Perwakilan Lampung, di Aula Utama Pemkab Lamtim, Jum’at (19/1/2024).
Hadir mendampingi Bupati, Asisten II Hanafi, Kepala Dinas PMPTSP Edi Saputra, Kepala Bappeda Agusrina Syaka, Kepala Dinas Kominfo Mansur Syah, Kepala Dinas Perhubungan Wan Ruslan, Kadis Perikanan dan peternakan Almaturidi. Sementara
CEO Infra Massive, Hardini Puspasari, S.Sos hadir bersama Perwakilan Kepala Bappeda Prov Lampung Zainudin Akbar, Kepala PTSP Prov Lampung Rinaldi, Manajer PT Forlin Dimas Raditya Dwi Putra.
Pada kesempatan tersebut Bupati Lamtim Dawam Rahardjo menyampaikan, bahwa atas nama pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur, kami ucapkan selamat datang dan sudah berkenan untuk hadir untuk meninjau rencana proyek investasi di Lampung Timur.
Kami berkomitmen bersama jajaran dan masyarakat, untuk terus membuka peluang investasi melalui potensi daerah yang memiliki ragam kekayaan alam yang layak untuk memikat minat bagi kalangan dunia usaha.
“Dengan jumlah penduduk yang besar, didukung kestabilan kondisi politik dan keamanan, kami menjamin kelancaran dan kenyamanan berinvestasi di Lampung Timur,”ungkap Bupati Lamtim.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Dawan juga menawarkan Rencana Proyek Investasi, yang pertama Pelabuhan Dermaga Domestik Labuhan Maringgai di Kabupaten Lampung Timur.
Dengan memanfaatkan potensi geografis, yang menjadikan Lampung Timur Strategis sebagai Kawasan Minapolitan, dan Pintu Gerbang Laut Pulau Sumatera Bagian Selatan. Dengan Perkiraan Nilai Investasi sebesar 37,6 Juta Dolar.
Pemerintah juga telah membangun bendungan di wilayah Kabupaten Lampung Timur melalui Proyek Strategis Nasional, yaitu Pembangunan Bendungan Marga Tiga, di Kecamatan Marga Tiga, dengan luas wilayah genangan yang mencapai 2.218 hektar. Tentunya, hal ini memiliki potensi besar, untuk pengembangan PLTS apung.
Kemudian, potensi pengembangan PLTS apung berikutnya, adalah di kawasan Bendungan Way Jepara. Dengan luas genangan yang mencapai 320,92 hektar, yang memiliki potensi yang sangat luar biasa, bagi pengembangan PLTS apung di Provinsi Lampung.
Berdasarkan hasil kalkulasi investasi, dari kedua kawasan bendungan tersebut, diperkirakan dapat diperoleh total listrik sekitar 508 MW (Mega Watt), dengan total investasi sekitar Rp.4,39 trilyun. Ini tentu investasi yang sangat besar. Namun, jika dilihat kemanfaatannya bagi 8,46 juta masyarakat Provinsi Lampung, tentu bukan sebuah investasi yang sia-sia,” ungkap Dawam.
Sementara CEO infra massive Hardini Puspasari merasa sangat terkesan dengan potensi yang dimiliki Lamtim, sehingga menurutnya layak untuk mendapatkan pengembangan potensi yang ada untuk menjadi nilai ekonomi yang menunjang perekonomian masyarakat dan pemerintah Lamtim.
“Untuk menuju indonesia emas di tahun 2045, kita harus menjadi aktor dalam pembangunan dan tidak boleh menjadi penonton, investor lokal harus lebih berperan dibandingkan investor luar,” ujar Hardini yang juga anggota Kadin Pusat Bidang Investasi.
Acara di lanjutkan dengan meninjau Lokasi Bendungan Margatiga, Bendungan Way Jepara dan Lokasi Dermaga Domestik Kecamatan Labuhan Maringgai.