Kembarnewstv||metro–Ketua Komisi II DPRD Kota Metro, Fahmi Anwar bersama Walikota Metro Wahdi Siradjudin saat melihat uji coba jaringan gas oksigen di RSUD Ahmad Yani.
Ketua Komisi II DPRD Kota Metro, Fahmi Anwar mengatakan sebagai rumah rujukan antar daerah, RSUD Ahmad Yani Metro terus meningkatkan sarana dan prasarananya.
Sarana dan prasarana itu antara lain berupa fasilitas ruangan, peralatan, SDM, hingga pelayanan medis.
“Sebagai rumah sakit rujukan, peningkatan sarpras harus terus dilakukan oleh menegement rumah sakit. Seperti penambahan jaringan oksigen oksigen untuk pasien kemarin, kami sangat mengapresiasi itu,” kata Fahmi pada Sabtu (19/02)
Atas keberhasilan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit itu, dia menambahkan, diharapkan pasien RSUD Ahmad Yani Metro yang membutuhkan oksigen bisa terakomodir.
“Ini kan untuk masyarakat juga. Artinya, pasien yang membutuhkan oksigen tidak lagi khawatir kekurangan karena rumah sakit sudah mampu menampung banyak stok oksigen untuk pasien,” tambahnya.
Dia berharap, dengan tabung cairan di RSUD Jendral Ahmad Yani, yang mampu menampung 5.500 liter oksigen. Pasokan oksigen untuk pasien bisa tercukupi.
Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin mengatakan, bahwa adanya tabung sentral oksigen itu merupakan hasil evaluasi pihaknya dari peristiwa beberapa waktu lalu, yang mana pada saat itu RSUD Jenderal Ahmad Yani sempat mengalami kekurangan oksigen.
“Hal ini adalah proses pembelajaran kita, dahulu pada saat genting kita membutuhkan oksigen, namun ketersediaan oksigen sangat terbatas pada waktu itu, maka langkah ini kita tempuh untuk solusi sebagai antisipasi agar kita tidak kekurangan oksigen,” ungkapnya.
Kemudian, imbuhnya, dengan adanya liquid itu, tentu akan lebih ada penghematan anggaran, karena sudah diatur sedemikian rupa secara teknis, sehingga oksigen tidak terbuang begitu saja, misalnya oksigen yang tersisa di tabung oksigen yang sudah digunakan.
Menurut Wahdi, RSUD Jenderal Ahmad Yani membutuhkan hal tersebut mengingat rumah sakit itu merupakan yang terbesar di Bumi Sai Wawai dan menjadi salah satu rumah sakit rujukan dari daerah lain di Provinsi Lampung.
“Tentunya ini akan menjadi rujukan, top rujukan di antara sekian banyak rumah sakit di regional 2 yang ada di Provinsi Lampung. Jadi, kasus-kasus yang tidak bisa tertangani di rumah sakit tipe C dan D, masuknya di sini ini salah satunya,” tutupnya